Jumat, 31 Oktober 2014

Istri Impian

     Baru empat tahun, kami mengarungi bahtera rumah tangga. Masih sedikit sekali pengalaman saya dalam hal kerumahtanggaan dan menjadi seorang istri..
Dalam perjalanannya, suka dan duka selalu mewarnai hari-hari kami sebagai sepasang suami istri.
Awal pernikahan adalah masa-masa yang tidak mudah bagi saya. Saya yang belum tahu apa-apa tentang managemen rumah tangga harus menjalankan peran sebagai seorang istri.
Dari hari ke hari saya terus belajar menjadi istri yang baik. Belajar mengenal suami saya, belajar memahami ritme hidupnya dan juga menyiapkan segala keperluannya. 


       Hari-hari berlalu dan kadang harus diwarnai isak tangis karena kesalahpahaman ataupun ketidaksampaian pesan. Pola komunikasi yang belum terbentuk, membuat kami jadi salah paham. Ada beberapa pesan / maksud hati yang tidak sampai, ada beberapa sinyal yang tidak tertangkap sehingga tidak jarang harus berakhir dengan pertengkaran. Untunglah, suami saya tipe orang yang penyabar dan dewasa, jadi semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin.


       Tahun berganti tahun, kita lewati bersama. Kerikil-kerikil itu masih selalu mewarnai kehidupan rumah tangga kami. Kerikil dari dalam rumah, dari kerabat dekat, tetangga dan teman turut menjadi bagian dari perjalanan ini. 
Tidak mudah memang, menghadapi semua itu. Tapi dengan sabar,ikhlas dan tawakkal pada akhirnya semua dapat dilalui.

       Menikah dan menjadi seorang istri merupakan nikmat yang sangat luar biasa. Dengan menikah, kesempatan untuk beribadah menjadi semakin banyak.
Menurut pengalaman saya dalam berumah tangga, maka untuk menjadi seorang istri yang baik sebenarnya bisa dibilang gampang - gampang susah. Sejauh yang saya alami, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar dapat menjadi istri yang baik :


1. Taat
Menurut hadist " Jika aku boleh memerintahkan seseorang untuk menyembah yang lain, aku akan memerintahkan istri untuk menyembah suaminya " (HR Bukhari-Muslim)
Hadist ini menyerukan kepada kaum istri untuk taat dan patuh kepada suami, selama itu dalam hal kebaikan dan tidak untuk menyekutukan Alloh.. 
Sebagai seorang istri, sudah seharusnyalah kita patuh dan taat terhadap apa yang dikatakan atau diperintahkan suami. Jangan sekali-kali membantah apalagi berbicara dengan nada tinggi. Lakukanlah hal-hal yang disukai suami dan janganlah membuka aib suami kepada orang lain. Jadilah istri yang dapat menjalankan amanah mulia ini dengan baik. 
Suami kita adalah imam yang bertanggungjawab atas diri kita dan anak-anak kita. Maka bantulah dia, ringankan tugasnya dihadapan Alloh dengan penuh ketaatan.

2. Pengertian
Dua manusia yang berbeda sifat, selera, usia, kebiasaan dan latar belakang, kemudian bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, maka dalam perjalanannya akan ditemui banyak hal yang bertentangan. Tak jarang kita jengkel dengan kebiasaan suami yang tidak sesuai dengan hati kita, seperti selalu lama ketika si kamar mandi, ngorok saat tidur atau kebiasaan-kebiasaan lain yang membuat kita tidak nyaman. Atau jika suami sering pulang terlambat, penghasilan yang kurang, tentu akan membuat kita kadang merasa jengkel. Maka dari itu, untuk menyikapi hal-hal yang tidak menyenangkan hati, kita perlu mengeluarkan jurus pengertian untuk melawan amarah yang mungkin akan muncul. Cooling down dan khusnudzonlah dengan pasangan, insyaAlloh hati kita akan tenang dan semua akan baik - baik saja. Hiburlah diri kita, katakan pada diri kita bahwa suami kita adalah yang terbaik untuk kita. Dia dengan susah payah mencari rejeki untuk kita, maka maklumilah jika dia kadang harus pulang terlambat. Atau kadang dia pulang dengan sedikit rejeki, maka terimalah dengan ikhlas, syukuri nikmat yang sedikit ini. Hargai dan berterimakasihlah karena sampai saat ini dia masih bertanggung jawab atas diri kita. 

3. Menjadi partner yang baik
Setelah menikah, suami adalah orang yang paling dekat dengan kita. Kita juga lebih banyak menghabiskan waktu dengannya.. Jika diantara suami istri tidak ada kerja sama yang baik untuk saling mewujudkan keluarga yang harmonis, sudah bisa dipastikan bagaimana jadinya.
Menjadi teman bagi suami, adalah jalan yang terbaik.. Jadilah pelipur lara dikala cobaan menyapa, jadilah pendengar yang setia dikala ia ingin berkeluh kesah, jagalah hartanya dengan penuh amanah, jadilah pengingat disaat lalai, jadilah penopang disaat terpuruk dan bantulah ia meringankan bebannya, saat jiwa dan raganya tak sanggup melakukannya..
Jadilah istri yang setia, saat suka maupun duka.

4. Sabar
Sabar adalah kekuatan terbesar dalam menjalani kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan berumah tangga. Jika masalah menimpa, jika pasangan tak seperti yang dikira, jika apa yang telah diupayakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, jika harapan tak sesuai kenyataan, maka bersabarlah.. Sabar dalam menghadapi semua yang telah terjadi dan telah ditetapkan pada diri kita adalah sebaik-baik perilaku.. Maka dari itu, kesabaran seorang istri harus seluas samudera, harus sering dicharge, dan tidak boleh kehabisan stok.
Ada juga yang mengatakan bahwa sabar itu latihannya setiap hari, namun ujiannya sering mendadak. Hehehe...

Memang tidak mudah menjadi seorang istri yang baik, butuh kesabaran, ilmu dan mental yang tangguh.
Jadilah istri yang sholihah, karena sebaik - baik perhiasan adalah wanita sholihah.
Semoga kita semua bisa menjadi istri yang sholihah.. Aamiin


Tulisan ini diikutkan giveaway menjadi istri yang baik.

http://www.mugniar.com/2014/10/giveaway-istri-yang-baik.html

http://nadasyahdu.blogspot.com/2014/10/giveaway-buku-agar-dicintai-suami.html



5 komentar:

  1. sebaik baik perhiasan adalah wanita sholehah

    BalasHapus
  2. dengan menjadi istri solihah semoga keluarga yang terbina menjadi sakinah

    salam kenal

    BalasHapus
  3. Aamiin.. Smg kita bs mjd istri sholeha ya mbk..
    Salam kenal juga n trima kasih telah berkunjung..

    BalasHapus
  4. Waah komen saya tadi sepertinya masuk spam. Terima kash ya Mbak sudah ikutan :)

    BalasHapus