Hidup... Sebuah kata yang menggambarkan keberadaan sebuah makhluk, dapat berkembang, bertahan hidup dan dapat beradaptasi...
Hidup seorang manusia sudah pasti banyak lika-likunya, banyak seninya, banyak cobaan dan ujiannya..
Hidup itu bukan akhir dari segalanya. Hidup itu adalah masa dimana kita diberi kesempatan untuk berbuat yang terbaik untuk diri kita sebagai bentuk persembahan dan pengabdian kepada Alloh. Hidup itu bukan perkara bergelimang harta, menjadi orang terpandang, menjadi pengusaha sukses, bisa membeli apa yang kita inginkan. Bukan, sama sekali bukan. Bukan seperti itu dalam memaknai sebuah kehidupan.
Kita sebagai makhluk Alloh, diciptakan Alloh ke dunia hanya untuk beribadah kepada Alloh. Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku..
Jelas sekali, begitu bunyi salah satu ayat dalam Al-Qur'an. Kita hidup hanya untuk beribadah. Namun, beribadah di sini memiliki arti luas..
Seorang ayah yang bekerja keras juga termasuk ibadah, yaitu untuk menghidupi keluarganya, supaya bisa bersedekah, supaya bisa menuntut ilmu agama dengan mudah, bisa beribadah dengan khusyuk tanpa memikirkan nanti harus makan apa, bagaimana dengan biaya sekolah anakku, misalnya seperti itu. Seorang istri, ibu, juga banyak ladang untuk beribadah. Menjaga harta suami, berbakti pada suami, berlelah-lelahan dalam mengandung, melahirkan, dan mendidik anak-anaknya juga termasuk ibadah. Tentunya juga tetap melakukan ibadah yang berhubungan langsung dengan Alloh seperti sholat, puasa, zakat,mengaji dll.
Hidup memang tak bisa lepas dari kata uang. Semua yang berhubungan dengan hidup, hampir semuanya menggunakan uang. Untuk makan, minum, membeli pakaian, mendapatkan tempat tinggal, menyekolahkan anak, berinfak semuanya menggunakan uang.
Namun alangkah arif dan bijaknya, jika uang tidak diposisikan sebagai sesuatu yang sangat diagungkan, sehingga menempuh segala cara untuk mendapatkan uang.
Memang rejeki sudah ada yang mengatur, namun usaha juga harus jalan terus. Tentunya usaha yang baik dan sesuai dengan syariat agama. Cara mendapatkannya harus halal dan toyyib..
Jikalau setiap manusia mengetahui hakikat hidup di dunia, maka pastilah tidak terjadi seperti zaman sekarang ini.*khayalan tingkat tinggi*.
Begal dimana mana, korupsi merajalela, yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan, orang tidak mempunyai malu dengan kesalahannya. Naudzubillah, semoga kita terhindar dari sifat-sifat yang demikian.
Sungguh, kemuliaan itu bukan dari bagusnya pakaianmu, cantiknya parasmu, mewahnya mobil dan rumahmu, tingginya jabatanmu, atau suksesnya usahamu.
Kemuliaan yang hakiki hanya dimata Alloh semata, pemilik dunia seisinya, dimana kita hanya makhluk tak berdaya tanpanya.
Sungguh tak pantas, menghalalkan segala cara untuk melegalkan kemunkaran demi kenikmatan dunia yang singkat ini.
Orang yang paling mulia di sisi Alloh adalah orang yang bertakwa..
Semoga kita senantiasa diberikan hidayah, diberikan kemudahan untuk beribadah, dan kemudian di hari akhir dikumpulkan di jannahNya..
Aamiin....
Memang saya kurang akal, saya sadar itu. Karena memang saya harus belajar banyak tentang semua ini.
Lebih baik kurang akal, daripada tidak punya moral dan hati nurani....
Astaghfirulloh.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar