Assalamu'alaykum....
Bagaimana kabarnya hari ini temans ? Sudah hujan belum di daerah teman - teman ?
Kalau di Ponorogo sini alhamdulillah sudah mulai turun hujan, walaupun masih sebentar, tapi lumayanlah untuk membasahi bumi Ponorogo yang mulai kering kerontang dan panasnya minta ampuuunnn..
Beberapa waktu yang lalu, ketika mengikuti acara sekolahnya Nindy, salah satu tujuan wisatanya adalah pasar Klewer. Surganya emak emak kan ya ??? Hehehe termasuk saya temans.. Senang banget diajak ke tempat belanja yang murmer...
Begitu tahu akan ke Klewer, otak saya reflek langsung teringat tengkleng bu Edi yang legendaris itu. Saya pertama kali mengetahui tentang tengkleng Bu Edi dari televisi. Dari informasi di tv, awalnya tengkleng ini dijajakan berkeliling di pasar klewer dan pada akhirnya menetap di bawah gapura pasar Klewer. Katanya, bu Edi mulai jualan jam setengah satu siang. Dan dalam waktu dua jam saja tengklengnya sudah habis. Whattttssss ????
Mulai penasaranlah saya. Akhirnya saya berselancar mencari info tentang tengkleng bu Edi ini. Saya juga membaca review dari orang yang sudah pernah kesana. Mulai dari kehabisan tengkleng sampai rasanya yang maknyussss dan ingin mengunjungi lagi si tengkleng ini di kemudian hari.
Tambah ngencess saja saya membaca reviewnya..
Ditambah penyajian di atas daun pisang membuat saya tak sabar ingin membuktikannya.. *pegangperut tahanlapar*.
Dan waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah dari agrowisata Amanah kami menuju pasar Klewer. Setelah turun dari bus, kami langsung cari tukang becak dan meminta pak becak untuk mengantarkan kami ke tengkleng bu Edi. Saya lupakan sejenak hasrat belanja saya. Wkwkwk
Saya harap-harap cemas takut kehabisan, karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.30.
Sampai di dekat gapuro pasar, hati saya senang bukan kepalang karena si tengkleng masih ada..
Aaaahhhhh akhirnya kesampaian makan tengkleng.... Yyyeeaaahhhh...
Kami memesan dua porsi. Satu porsi berisi nasi kuah tengkleng dan daging kambing yang ditusuk menyerupai sate.
Sayangnya, saking kalap dan pada waktu itu tempat duduknya berdesak - desakan karena ramai pembeli, kami tidak sempat mengabadikan si tengkleng dalam pincuk itu. Huhuhu....
Satu porsi tengkleng seharga 25.000. Sedangkan minumannya seharga 2.500.
Setelah selesai makan tengkleng, di tengah perjalanan menuju PGS, saya gremeng - gremeng sama suami..
'' kok koyok gule yo Bi, cumak santen e rodhok encer ngunu ae. Iyo, rempah - rempah e yo ra kroso, begitu kata suami saya. Tiwas nek ku pinisirin koyo mbuh e Bi, lha koq yo mung koyok ngunu.. ''
Hehehe tidak sesuai dengan ekspektasi saya si tengkleng ini. Sebenarnya sih enak teman. Tapi pas saya ke sana entah kebetulan atau tidak, daging kambingnya agak sedikit prengus dan rasanya hampir mirip gule kambing...
Baiklah, untuk mengobati rasa kuciwi saya dan dalam rangka mengeluarkan bahan pamungkas alias menghabiskan stok daging kurban (wkwk dilarangkomen) saya buatlah tengkleng versinya mbak diah..
Bahan :
daging kambing kurleb 500 gr. Blansir dengan air..
1 batang sereh
3 buah cengkeh
1 buah kapulaga
3 buah klabet
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
Gula garam
Lada halus
Santan secukupnya. Saya memakai sedikit santan instan
Bumbu halus :
9 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar sangrai
1/2 sdt jinten
3 cm jahe
1 cm kunyit
Cara :
1. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan daun salam, daun jeruk. Masukkan kapulaga cengkeh dan klabet.
Tumis sampai harum.
2. Masukkan daging kambing.
3. Setelah tercampur, masukkan air dan santan.
4. Tunggu hingga mendidih.
5. Bumbui dengan gulgarmer
6. Jika kuah sudah meresap dan daging sudah empuk, tengkleng siap disajikan..
And this is it...
Selamat mencoba temanss....
Beberapa waktu yang lalu, ketika mengikuti acara sekolahnya Nindy, salah satu tujuan wisatanya adalah pasar Klewer. Surganya emak emak kan ya ??? Hehehe termasuk saya temans.. Senang banget diajak ke tempat belanja yang murmer...
Begitu tahu akan ke Klewer, otak saya reflek langsung teringat tengkleng bu Edi yang legendaris itu. Saya pertama kali mengetahui tentang tengkleng Bu Edi dari televisi. Dari informasi di tv, awalnya tengkleng ini dijajakan berkeliling di pasar klewer dan pada akhirnya menetap di bawah gapura pasar Klewer. Katanya, bu Edi mulai jualan jam setengah satu siang. Dan dalam waktu dua jam saja tengklengnya sudah habis. Whattttssss ????
Mulai penasaranlah saya. Akhirnya saya berselancar mencari info tentang tengkleng bu Edi ini. Saya juga membaca review dari orang yang sudah pernah kesana. Mulai dari kehabisan tengkleng sampai rasanya yang maknyussss dan ingin mengunjungi lagi si tengkleng ini di kemudian hari.
Tambah ngencess saja saya membaca reviewnya..
Ditambah penyajian di atas daun pisang membuat saya tak sabar ingin membuktikannya.. *pegangperut tahanlapar*.
Dan waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah dari agrowisata Amanah kami menuju pasar Klewer. Setelah turun dari bus, kami langsung cari tukang becak dan meminta pak becak untuk mengantarkan kami ke tengkleng bu Edi. Saya lupakan sejenak hasrat belanja saya. Wkwkwk
Saya harap-harap cemas takut kehabisan, karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.30.
Sampai di dekat gapuro pasar, hati saya senang bukan kepalang karena si tengkleng masih ada..
Aaaahhhhh akhirnya kesampaian makan tengkleng.... Yyyeeaaahhhh...
Kami memesan dua porsi. Satu porsi berisi nasi kuah tengkleng dan daging kambing yang ditusuk menyerupai sate.
Sayangnya, saking kalap dan pada waktu itu tempat duduknya berdesak - desakan karena ramai pembeli, kami tidak sempat mengabadikan si tengkleng dalam pincuk itu. Huhuhu....
Satu porsi tengkleng seharga 25.000. Sedangkan minumannya seharga 2.500.
Setelah selesai makan tengkleng, di tengah perjalanan menuju PGS, saya gremeng - gremeng sama suami..
'' kok koyok gule yo Bi, cumak santen e rodhok encer ngunu ae. Iyo, rempah - rempah e yo ra kroso, begitu kata suami saya. Tiwas nek ku pinisirin koyo mbuh e Bi, lha koq yo mung koyok ngunu.. ''
Hehehe tidak sesuai dengan ekspektasi saya si tengkleng ini. Sebenarnya sih enak teman. Tapi pas saya ke sana entah kebetulan atau tidak, daging kambingnya agak sedikit prengus dan rasanya hampir mirip gule kambing...
Baiklah, untuk mengobati rasa kuciwi saya dan dalam rangka mengeluarkan bahan pamungkas alias menghabiskan stok daging kurban (wkwk dilarangkomen) saya buatlah tengkleng versinya mbak diah..
Bahan :
daging kambing kurleb 500 gr. Blansir dengan air..
1 batang sereh
3 buah cengkeh
1 buah kapulaga
3 buah klabet
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
Gula garam
Lada halus
Santan secukupnya. Saya memakai sedikit santan instan
Bumbu halus :
9 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar sangrai
1/2 sdt jinten
3 cm jahe
1 cm kunyit
Cara :
1. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan daun salam, daun jeruk. Masukkan kapulaga cengkeh dan klabet.
Tumis sampai harum.
2. Masukkan daging kambing.
3. Setelah tercampur, masukkan air dan santan.
4. Tunggu hingga mendidih.
5. Bumbui dengan gulgarmer
6. Jika kuah sudah meresap dan daging sudah empuk, tengkleng siap disajikan..
And this is it...
Selamat mencoba temanss....



Tidak ada komentar:
Posting Komentar