Gaya Belajar Anak Bagian 9

Hari Sabtu kemarin saya sudah mulai mengintensifkan untuk persiapan ujian Nindy. Walaupun Nindy masih duduk di bangku kelas TK A namun saya cukup dibuatnya agak panik dengan target hafalan yang segambreng. Sebenarnya saya tidak terlalu menuntut Nindy untuk hafal semua target yang diberikan dari sekolah. Namun saya hanya ingin mengusahakan di waktu injury time ini. 

Saya lebih melihat proses yang sudah diusahakan Nindy, apapun hasilnya saya tidak terlalu ambil pusing. Saya pasrah saja. Saya sadar sebagai orang tua, saya menerima Nindy apa adanya dan yang terpenting dari semua itu bukanlah terletak pada barisan huruf - huruf sebagai predikat kemampuan ananda namun lebih ke pembiasaan kebaikan. Saya ingin dengan Nindy diajari doa - doa dan hadits di sekolah,  maka Nindy akan terbiasa berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas apapun. Saya lebih memandang Nindy paham tentang isi hadits dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari sebagai amal sholehnya.

Hari Sabtu kemarin ketika Nindy harus hafalan Ulul Azmi, rukun Islam, sifat wajib Alloh, 10 malaikat saya membuatkan Nindy semacam mainan dari kertas.

Saya meminta Nindy mengelompokkan berdasarkan kelompoknya.

Setelah main game tersebut, Nindy kembali saya minta untuk menyebutkan nama - nama malaikat, ulul azmi, rukun islam dll tanpa melihat tulisan.
Ternyata saat menyebutkannya ada beberapa yang lupa. Lalu umi membuat tulisan di kertas biru untuk beberapa poin yang Nindy lupa.

Setelah itu umi meminta Nindy menyebutkan yang ada di kertas biru tersebut beberapa kali. Kemudian umi meminta Nindy untuk kembali hafalan tentang ulul azmi nama - nama malaikat dll. Ternyata setelah si tulis di kertas Nindy sudah tidak lupa lagi.

Dari kegiatan ini Nindy cenderung menampakkan gaya belajar visual.