Ramadhan yang penuh warna bagiku..
Menjelang puasa, tepatnya kurang empat hari sebelum puada, suami sakit sampai izin kantor selama dua hari. Saya pun bak wonder woman yang harus mengerjakan semuanya sendiri. Mulai beberes, masak, belanja, mengurus anak, semuanya sendiri. Kalau hari biasanya sich, untuk beberapa hal, suami saya suka membantu mengerjakannya.
Selama dua hari suami sakit, secara tiba-tiba Nindy juga ikut-ikutan sakit. Setelah mandi, dia tiba-tiba mengeluhkan perutnya sakit. Segera saya meluncur ke apotik untuk membelikannya L-bio dengan harapan pencernaannya segera enakan dan tidak sakit perut lagi. Namun, belum lagi sembuh sakit perutnya, si panas juga ikut menghampiri Nindy.
Ku ukur panasnya menunjukkan angka 38,5 degcel. Akupun memberikannya paracetamol dan multivitamin untuk daya tahan tubuh.
Memang saat itu, cuaca sedang tidak menentu. Kadang panas, kadang juga hujan lebat. Cobaan buatku, biar aku menjadi sabar. Nindy sempat rewel dan maunya minta gendong. Sesuatu banget, buat saya menggendong Nindy dalam jangka waktu yang agak lama.*koyo mana koyo*
Sore harinya kuperiksakan Nindy ke dokter. Sekalian aku juga periksa, karena aku juga mengeluhkan badanku agak panas dan berasa linu. Ahh, akhirnya aku tumbang juga..
Tapi alhamdulillah, suami sudah agak mendingan, jadi bisa berbagi tugas.
Sampai akhirnya memasuki hari pertama puasa, tubuhku belum fit benar, tapi tetap kucoba untuk puasaa. Walhasil akupun hanya tiduran saja, selama puasa hari pertama. Tubuh masih lemas dan kedinginan.
Hari kedua puasa, aku putuskan untuk tidak berpuasa. Aku mencoba untuk makan dan minum yang banyak, serta istirahat yang cukup. Alhamdulillah, keesokan harinya sudah mendingan, sehingga dapat memulai puasa kembali dan mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari.
Namun ternyata, ujianku tidak berhenti di situ saja. Beberapa hari kemudian, saya terkena sembelit yang teramat sangat sampai-sampai harus sepaket dengan si wasir. MasyaAlloh, sakitnya luar biasa. Setara dengan sakit saat proses persalinan.
Tapi alhamdulillah, setelah minum obat pencahar, dan harus menahan sakit yang teramat sangat, akhirnya semua dapat terlewati. Aaahhh leganya..
Ini adalah kali pertama (semoga juga yang terakhir) saya mengalami hal ini. Padahal waktu itu saya mengonsumsi sayur dan buah dalam porsi yang lumayan.
Ah, memang kita sebagai manusia terlalu lemah untuk menghindar dari kehendakNya.
Semoga, Alloh senantiasa memberikan kita semua kesehatan, sehingga dapat beribadah dengan khusyuk di bulan suci ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa ya teman-teman, semoga kita dapat meraih banyak pahala di bulan diskon ini :-).
Aamiin.
Hari kedua puasa, aku putuskan untuk tidak berpuasa. Aku mencoba untuk makan dan minum yang banyak, serta istirahat yang cukup. Alhamdulillah, keesokan harinya sudah mendingan, sehingga dapat memulai puasa kembali dan mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari.
Namun ternyata, ujianku tidak berhenti di situ saja. Beberapa hari kemudian, saya terkena sembelit yang teramat sangat sampai-sampai harus sepaket dengan si wasir. MasyaAlloh, sakitnya luar biasa. Setara dengan sakit saat proses persalinan.
Tapi alhamdulillah, setelah minum obat pencahar, dan harus menahan sakit yang teramat sangat, akhirnya semua dapat terlewati. Aaahhh leganya..
Ini adalah kali pertama (semoga juga yang terakhir) saya mengalami hal ini. Padahal waktu itu saya mengonsumsi sayur dan buah dalam porsi yang lumayan.
Ah, memang kita sebagai manusia terlalu lemah untuk menghindar dari kehendakNya.
Semoga, Alloh senantiasa memberikan kita semua kesehatan, sehingga dapat beribadah dengan khusyuk di bulan suci ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa ya teman-teman, semoga kita dapat meraih banyak pahala di bulan diskon ini :-).
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar