Assalamu' alaikum...

Surabaya Surabaya oh Surabaya
Kota kenangan kota kenangan takkan terlupa..
Pernah dengar lagu di atas ? Yach, sepenggal lagu di atas sangat berkesan buat saya...
Empat tahun belajar di kota pahlawan menyisakan begitu banyak kenangan dan sejarah yang tak mungkin terlupa. Persis seperti lagu Surabaya tadi.
Duabelas tahun yang lalu, di kota ini, saya memulai hidup sebagai mahasiswa baru. Bukan hal yang mudah buat saya untuk menjalani hari demi hari di kota metropolitan ini. Sebenarnya, saya kuliah di Surabaya ini karena atas keinginan orang tua saya. Beliau ingin saya kuliah di sini, ambil jurusan ini dan kelak akan dapat menjadi penerus almh ibu.
Setiap hari saya menghadapi tantangan demi tantangan. Namun, dari sekian banyak tantangan, hal yang paling berkesan adalah ketika saya sedang menyusun skripsi.
Waktu itu, saya belum punya komputer ataupun laptop. Walhasil, saya harus pergi ke rental komputer jika hendak mengerjakan skripsi. Sebagai anak kost yang ngirit, saya memilih rental komputer yang dekat dengan pusat kampus walaupun letaknya agak jauh dari tempat kost saya. Biasanya selepas subuh sekitar pukul 05.00 pagi, saya mengayuh sepeda pancal menuju rental komputer. Btw, sepeda onthel itu saya bawa dari Nganjuk dan itu adalah sepeda sejak saya kelas 4 sd. Mhuahahaaha...
Baru menjelang pukul 08.00 saya pulang ke tempat kost dan bersiap menuju ke kampus untuk menunggu kedatangan dosen yang waktunya tak pasti. Wkwkwk.
Tapi dengan ketekunan dan kegigihan saya, cieee... akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah saya tepat 4 tahun. Dan gak rugi pemirsah, dibela belain seperti itu, karena nilai skripsi saya A. Alhamdulillah...
Sebenarnya masih banyak tantangan hidup saya yang berkesan, namun gak mungkinlah ya, ditulis semua. Bakalan gak tidur tujuh hari tujuh malam nich... *agak lebay* lol..
Namun justru karena itulah teman, yang membuat saya selalu rindu dengan Surabaya.. Kenangan yang terjadi di kota ini, sehingga saya ingin selalu kembali dan kembali lagi ke sini. Kebetulan suami saya juga kuliah di Surabaya dan lama bekerja di sana. Jadi klop deh, suka banget kalau diajak ke Surabaya...
Jauh-jauh hari saya sudah menyiapkan schedule. Saya pengennya ke Surabaya sekitar tiga hari dua malam. Akhirnya satu demi satu rencana tersusun. Dan alhamdulillah kami diberi kemudahan. Mulai dari pesan tiket kereta pulang pergi ok. Kemudian hotel. Kunjungan saya sebelumnya, saya melalukan reservasi hotel melalui kaha. Saya pun iseng iseng menghubungi kaha untuk menanyakan harga hotel 88 di Embong Kenongo. Katanya harga permalam 325.000. Okelah simpen dulu. Iseng lagi menghubungi langsung hotel 88. Daaan harganya 390.000. Oh my oh my..
Dan entah dari mana datangnya, saya kepikiran buka traveloka. And jreng jreng......... harga di traveloka cuma 280. 000. Ya Alloh, murce bingit..... Dasar katrok ya, saya pun terheran-heran. Wkwkw... Hello... kemane aje bukkk....
Kemudian setelah itu saya melakukan registrasi sesuai petunjuk di traveloka dan membayar sejumlah uang yang tersebut melalui atm. Ahhh, lumayan banget nich, udah untuk dua hari, dapat harga murah lagi... heheheh..
Lalu saya mencoba mencari rental motor harian. Alhamdulillah udah deal melalui telepon...
Akhirnya, tanggal 15 Agustus 2015 kami bertiga naik kereta menuju Surabaya. Kami tiba di stasiun Gubeng pukul 17.00. Duh... enak banget.. akhirnya kuinjakkan lagi kakiku di kota ini...
Kami naik becak sambil menikamati suasana senja di Surabaya. Oh,jadi teringat masa lalu... heheheh...
Setelah sampai di hotel, kami istirahat dan bersih diri. Setelah maghrib, motor rentalpun datang. Dan mulailah petualangan kami. Saya sempat cekikikan ketika suami saya bilang, ''saya belum percaya kalau bisa bersepeda motor lagi di Surabaya''. Wkwkw. Makanya bi, your dream tak comes true kan. Wkwkw parah !!!!..
Destinasi pertama adalah Daiso. Setelah puas di Daiso, suami ingin bernostalgia kuliner di sambel penyet ponorogo? Lho, katanya di Surabaya, koq tetap nyari makanan Ponorogo ? Hehhehe.. Nggaklah itu cuma nama warungnya aja, kalau menunya standart sambel pedasnya Surabaya. Namun, pas sampai di tempat, ternyata warungnya tutup... dan penonton kecewa saudara saudara...
Balik kanan terus mampir di warung yeye. Warung ini pernah diliput pak Bondan lho..
Setelah dari warung yeye, kami mampir di batagor siomay budi asih.. Tapi kata suami rasanya tak seenak yang dulu..
Hari kedua di Surabaya, kami berencana berpetualang menapaktilasi tempat tempat bersejarah kami.
Tujuan pertama adalah kost suami dulu ketika masih di Surabaya. Tepatnya di daerah Semolowaru..
Lucu juga kalau ingat dulu, ketika saya dan suami hanya berdua melewati jalan itu. Eee sekarang sudah bertiga dengan Nindy.. Masjid Al Quddus yang dulu masih tahap renovasi, sekarang sudah baguusss..
Lalu kami menuju kampus tercintanya suami.
Setelah melepas rindu dengan si kampus, kami menuju daerah Ketintang tempat saya kuliah dulu..
Tempat kost saya sudah jauh berbeda. Namun sayangnya sekarang tambah semrawut. Dan kabarnya sudah tidak dikoskan lagi semenjak ibu kost meninggal.
Lalu kami menuju kampus tercintah Unesa, tempat penuh kenangan buat saya...
Setelah dari Unesa, sekarang giliran menyenangkan Nindy dengan mengajaknya ke Kebun Binatang Surabaya.
Sebenarnya gambling sih, mengajak Nindy ke sini. Mengingat kondisi KBS akhir akhir ini yang memprihatinkan..
Namun ternyata, Nindy senang sekali mengunjungi KBS...
Dia senang sekali, akhirnya bisa melihat hewan hewan yang ada di bukunya secara langsung.
Setiap hari saya menghadapi tantangan demi tantangan. Namun, dari sekian banyak tantangan, hal yang paling berkesan adalah ketika saya sedang menyusun skripsi.
Waktu itu, saya belum punya komputer ataupun laptop. Walhasil, saya harus pergi ke rental komputer jika hendak mengerjakan skripsi. Sebagai anak kost yang ngirit, saya memilih rental komputer yang dekat dengan pusat kampus walaupun letaknya agak jauh dari tempat kost saya. Biasanya selepas subuh sekitar pukul 05.00 pagi, saya mengayuh sepeda pancal menuju rental komputer. Btw, sepeda onthel itu saya bawa dari Nganjuk dan itu adalah sepeda sejak saya kelas 4 sd. Mhuahahaaha...
Baru menjelang pukul 08.00 saya pulang ke tempat kost dan bersiap menuju ke kampus untuk menunggu kedatangan dosen yang waktunya tak pasti. Wkwkwk.
Tapi dengan ketekunan dan kegigihan saya, cieee... akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah saya tepat 4 tahun. Dan gak rugi pemirsah, dibela belain seperti itu, karena nilai skripsi saya A. Alhamdulillah...
Sebenarnya masih banyak tantangan hidup saya yang berkesan, namun gak mungkinlah ya, ditulis semua. Bakalan gak tidur tujuh hari tujuh malam nich... *agak lebay* lol..
Namun justru karena itulah teman, yang membuat saya selalu rindu dengan Surabaya.. Kenangan yang terjadi di kota ini, sehingga saya ingin selalu kembali dan kembali lagi ke sini. Kebetulan suami saya juga kuliah di Surabaya dan lama bekerja di sana. Jadi klop deh, suka banget kalau diajak ke Surabaya...
Jauh-jauh hari saya sudah menyiapkan schedule. Saya pengennya ke Surabaya sekitar tiga hari dua malam. Akhirnya satu demi satu rencana tersusun. Dan alhamdulillah kami diberi kemudahan. Mulai dari pesan tiket kereta pulang pergi ok. Kemudian hotel. Kunjungan saya sebelumnya, saya melalukan reservasi hotel melalui kaha. Saya pun iseng iseng menghubungi kaha untuk menanyakan harga hotel 88 di Embong Kenongo. Katanya harga permalam 325.000. Okelah simpen dulu. Iseng lagi menghubungi langsung hotel 88. Daaan harganya 390.000. Oh my oh my..
Dan entah dari mana datangnya, saya kepikiran buka traveloka. And jreng jreng......... harga di traveloka cuma 280. 000. Ya Alloh, murce bingit..... Dasar katrok ya, saya pun terheran-heran. Wkwkw... Hello... kemane aje bukkk....
Kemudian setelah itu saya melakukan registrasi sesuai petunjuk di traveloka dan membayar sejumlah uang yang tersebut melalui atm. Ahhh, lumayan banget nich, udah untuk dua hari, dapat harga murah lagi... heheheh..
Lalu saya mencoba mencari rental motor harian. Alhamdulillah udah deal melalui telepon...
Akhirnya, tanggal 15 Agustus 2015 kami bertiga naik kereta menuju Surabaya. Kami tiba di stasiun Gubeng pukul 17.00. Duh... enak banget.. akhirnya kuinjakkan lagi kakiku di kota ini...
Kami naik becak sambil menikamati suasana senja di Surabaya. Oh,jadi teringat masa lalu... heheheh...
Setelah sampai di hotel, kami istirahat dan bersih diri. Setelah maghrib, motor rentalpun datang. Dan mulailah petualangan kami. Saya sempat cekikikan ketika suami saya bilang, ''saya belum percaya kalau bisa bersepeda motor lagi di Surabaya''. Wkwkw. Makanya bi, your dream tak comes true kan. Wkwkw parah !!!!..
Destinasi pertama adalah Daiso. Setelah puas di Daiso, suami ingin bernostalgia kuliner di sambel penyet ponorogo? Lho, katanya di Surabaya, koq tetap nyari makanan Ponorogo ? Hehhehe.. Nggaklah itu cuma nama warungnya aja, kalau menunya standart sambel pedasnya Surabaya. Namun, pas sampai di tempat, ternyata warungnya tutup... dan penonton kecewa saudara saudara...
Balik kanan terus mampir di warung yeye. Warung ini pernah diliput pak Bondan lho..
Setelah dari warung yeye, kami mampir di batagor siomay budi asih.. Tapi kata suami rasanya tak seenak yang dulu..
Hari kedua di Surabaya, kami berencana berpetualang menapaktilasi tempat tempat bersejarah kami.
Tujuan pertama adalah kost suami dulu ketika masih di Surabaya. Tepatnya di daerah Semolowaru..
Lucu juga kalau ingat dulu, ketika saya dan suami hanya berdua melewati jalan itu. Eee sekarang sudah bertiga dengan Nindy.. Masjid Al Quddus yang dulu masih tahap renovasi, sekarang sudah baguusss..
Lalu kami menuju kampus tercintanya suami.
Setelah melepas rindu dengan si kampus, kami menuju daerah Ketintang tempat saya kuliah dulu..
Tempat kost saya sudah jauh berbeda. Namun sayangnya sekarang tambah semrawut. Dan kabarnya sudah tidak dikoskan lagi semenjak ibu kost meninggal.
Lalu kami menuju kampus tercintah Unesa, tempat penuh kenangan buat saya...
Sebenarnya gambling sih, mengajak Nindy ke sini. Mengingat kondisi KBS akhir akhir ini yang memprihatinkan..
Namun ternyata, Nindy senang sekali mengunjungi KBS...
Dia senang sekali, akhirnya bisa melihat hewan hewan yang ada di bukunya secara langsung.
Nindy juga sempat memesan baju yang bertuliskan nama dia.
Setelah puas melihat lihat aneka satwa, perjalanan kami lanjutkan ke Pusat Grosir Surabaya. Ini adalah tempat paporit saya kalau belanja. Hahaha.. Dasar emak emak ya, kalau belanja senang yang murah murah...
Sekitar pukul 16.00 kami tiba di hotel kembali. Kemudian karena suami ingin membeli sesuatu, maka kami lanjutkan petualangan ke delta plasa. Setelah dari sana, saya yang ngidam pengen lontong balap, akhirnya meluncur ke lontong balap pak gendut.
Namun sayang rasanya kurang sip kalu menurut saya.
Kemudian, perjalanan saya lanjutkan kembali. Walaupun sudah makan lontong balap yang seabrek, tetapi si pak suami teteup ngajak saya untuk kembali mengunjungi warung ponorogo yang tutup kemarin.. wkwkwk ngakak guling guling...
Untunglah warungnya buka temans, jadi keturutan deh... Sampai di hotel saya pun langsung tepar...
Keesokan harinya, saya gunakan untuk istirahat, karena kereta kami akan berangkat pukul 10.00.
Senang dan bersyukur bisa kembali mengunjungi kota pahlawan ini. Walaupun singkat dan jauh dari kata puas, tapi lumayanlah..
Sebenarnya saya masih ingin mengunjungi masjid cheng ho, al akbar, ampel dan pasar atom. Hehehe... Tapi apa daya badan dah gempor dan waktu yang mehfets...
Baikalah sekian dulu reportase jalan jalan kami..
Sampai ketemu di lain tempat dan lain waktu
Setelah puas melihat lihat aneka satwa, perjalanan kami lanjutkan ke Pusat Grosir Surabaya. Ini adalah tempat paporit saya kalau belanja. Hahaha.. Dasar emak emak ya, kalau belanja senang yang murah murah...
Sekitar pukul 16.00 kami tiba di hotel kembali. Kemudian karena suami ingin membeli sesuatu, maka kami lanjutkan petualangan ke delta plasa. Setelah dari sana, saya yang ngidam pengen lontong balap, akhirnya meluncur ke lontong balap pak gendut.
Kemudian, perjalanan saya lanjutkan kembali. Walaupun sudah makan lontong balap yang seabrek, tetapi si pak suami teteup ngajak saya untuk kembali mengunjungi warung ponorogo yang tutup kemarin.. wkwkwk ngakak guling guling...
Untunglah warungnya buka temans, jadi keturutan deh... Sampai di hotel saya pun langsung tepar...
Keesokan harinya, saya gunakan untuk istirahat, karena kereta kami akan berangkat pukul 10.00.
Senang dan bersyukur bisa kembali mengunjungi kota pahlawan ini. Walaupun singkat dan jauh dari kata puas, tapi lumayanlah..
Sebenarnya saya masih ingin mengunjungi masjid cheng ho, al akbar, ampel dan pasar atom. Hehehe... Tapi apa daya badan dah gempor dan waktu yang mehfets...
Baikalah sekian dulu reportase jalan jalan kami..
Sampai ketemu di lain tempat dan lain waktu








Tidak ada komentar:
Posting Komentar