Kamis, 02 Februari 2017

KOMUNIKASI KELUARGAKU 8

Sebagai manusia yang terbentuk mempunyai perangai yang kasar, tidak sabaran, mudah emosi dan pemarah membuat saya sangat merasa tidak nyaman. Apalagi setelah berkeluarga dan mempunyai anak. Masih teringat dalam bayangan, betapa kacaunya saya di awal - awal pernikahan, demikian juga saat mendapatkan amanah dari Alloh seorang bayi cantik. Dulu dua tahun pertama pernikahan kami, saya dan suami sering sekali cekcok. Pun ketika anak sudah mulai berumur setahun lebih, dimana anak sedang aktif - aktifnya, suka mengeksplor hal - hal yang baru saya malah kadang salah dalam membersamai ananda. Saya juga sering marah - marah dan tidak bisa mengontrol emosi ke anak dan suami saat fisik dan pikiran lelah. Astaghfirulloh...

Sebenarnya, ketika saya sudah melakukan kesalahan (meluapkan emosi) tak jarang saya sangat menyesal dan menangisi semua yang terjadi. Hal ini terjadi begitu cepat diluar kontrol saya. Ya, refleknya cepat sekali dan parahnya itu reflek yang buruk.
Dari hari ke hari saya merenung, apakah gerangan yang membuat saya seperti ini. Dan yang paling penting apakah yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki sikap saya.

Sayapun sering membaca artikel parenting di beberapa media sosial. Namun qodarulloh saya belum menemukan jawabannya. Baru akhir - akhir ini saya memahami dari tulisan seorang teman dan konsultasi ke mentor parenting, rupanya saya mempunyai ''innerchild'' yang belum tuntas. Setelah saya membaca serba serbi innerchild, sayapun berusaha mempraktekkannya. Mulai memperbanyak takziyatun nafs, memaafkan sekaligus menerima masa lalu saya, meminta maaf kepada orang terdekat (suami n anak), bersungguh sungguh belajar dan ingin berubah, juga tak lupa meminta tolong kepada yang Maha Kuasa untuk menetapkan hati saya di dalam kebaikan..

Walaupun saya mengalami banyak perubahan, namun di saat - saat tertentu ''penyakit'' itu kambuh lagi.
Itulah kenapa sekarang saya mulai berusaha untuk berdamai dengan diri saya sendiri supaya bisa lebih mengelola diri dengan baik. Saya berusaha untuk senantiasa mempositifkan pikiran saya, lebih sabar menghadapi sesuatu yang tidak berkenan di hati dan memperbanyak mempraktekkan komunikasi produktif.

Karena sejatinya kesulitan terbesar adalah menaklukkan diri sendiri.., maka tetap optimis dan terus berusaha..
Semoga senantiasa menjadi lebih baik

Komunikasiproduktif#komunikasidengandirisendiri#lebihterampilmenguasaidiri#

#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangiip

3 komentar:

  1. Alhmdulillah.... Tetap semangat ya mi...

    BalasHapus
  2. Wah... ada yang komen. Ehheehe..
    InsyaAlloh tetap semangat abi..😍😍😍

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus