Senin, 26 Januari 2015

Weekend di Jogja

Assalamu'alaikum.....

Alhamdulillah, akhirnya bisa ngebog lagi (tiup-tiup debu di blog)....

Gatal juga tangan ini kepingin nulis di blog... Mau posting makanan akhir2 ini lagi males. Gak sempat sih, soalnya begitu matang langsung dimakan aja.. heheheh....

Entah kenapa, dari dulu itu, sejak jaman sekolah dasar/sd, saya sudah jatuh cinta bahkan cinta mati dengan jogja. Jogja dari semua aspek. Makanannya, kebudayaannya, daerah wisata, orang-orangnya, pokoknya semua tentang Jogja saya suka.
Sebenarnya saya dulu ingin kuliah di Jogja, tapi tidak mendapatkan restu orang tua... Eeeaaa.. Hikss..

Setelah berkeluarga, ini kali kedua saya mengunjungi kota Jogja..
Yang pertama sekitar satu setengah tahun yang lalu..
Jogja merupakan magnet buat saya. Apapun tentang Jogja saya suka.
Setelah menyimpan keinginan untuk berkunjung ke sana, akhirnya kemarin kami jadi juga menikmati weekend di Jogja..

Dua hari sebelum ke Jogja, saya bilang ke anak saya. Alhamdulillah, abi punya rejeki, insyaAlloh hari Sabtu kita ke Jogja, naik kereta.. Langsung dech, si kecil wajahnya berbinar - binar saat mendengan liburan dengan kereta.. Walhasil sebentar- sebentar dia selalu tanya tentang Jogja. Dan kalau dia lagi rewel atau tidak nurut, saya gunakan senjata, hayo, kalau tidak nurut tidak diajak ke Jogja lho ya. Hahaha, modus yang bikin dia gak berkutik...

Sehari sebelum keberangkatan, Nindy gak bisa tidur nyenyak. Mungkin dia sudah membayangkan tentang asyiknya naik kereta. Dia juga antusias sekali menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa..

Kunjungan ke Jogja kali ini saya menggunakan ala backpakcer.
Kami sengaja berangkat pagi pulang malam..

Sabtu dinihari, sekitar jam 01.30 saya sudah bangun, menyiapkan bekal  untuk sarapan pagi. Setelah itu beres- beres dan menyiapkan semua yang akan dibawa. Saya sempat tidur lagi selama 15 menit dan terbangun kembali pukul 03.05. Setelah itu, kami berangkat menuju stasiun Madiun pada pukul 03.30. Nindy yang waktu itu masih tertidur tiba-tiba bangun dan antusias karena mau naik kereta.
Perjalanan saya dari rumah menuju stasiun Madiun sekitar 45 menit. Sesampainya di sana kami beli tiket dan sholat subuh dulu..
Setelah itu, kami menunggu kereta sambil ngeksis.. Hehhehe, teteup...


dokpri

Senang sekali, bepergian di pagi buta, apalagi melihat geliat orang-orang yang sudah semangat menyambut pagi untuk menjemput rejeki..

Tepat pukul 05.40 kereta api Madiun Jaya diberangkatkan.. Nindy senang sekali bisa naik kereta api lagi..


Penampakan KRD Madiun Jaya. Gambar di ambil dari sini.


Karena saya naik KRD, maka tingkat kesabaran harus ditingkatkan. heheh..
Di tengah perjalanan akhirnya Nindy merasakan kebosanan juga. Sayapun mengajak dia jalan- jalan di kereta, saya ajak dia bermain permainan ala masa kecil saya, bernyanyi sampai membuat joke yang membuat dia tertawa terpingkal- pingkal..
Dia juga sempat asyik menirukan petugas tiketing di kereta..



Setelah perjalanan hampir empat jam(harap maklum), akhirnya kami sampai di stasiun Tugu Jogjakarta jam 09. 30..
Senangnya,,,,,,,,,,, bisa menginjakkan kaki kembali ke sini....

Tujuan pertama adalah Malioboro.. Nin sempat foto-foto di sana..


Teteup narsis ya...
Setelah puas menyusuri malioboro, kami mengisi perut dengan menu lotek. Saya penasaran banget dengan menu khas Jogja ini. Suami dan anak saya juga suka ternyata. Heheh..
Setelah makan siang, kami menuju pasar Bringharjo. Sebenarnya saya ingin menyusuri pasar Bringharjo dan melihat sisi lain dari pasar legendaris ini. Tidak hanya melihat penjual pakaian saja, tapi apa daya kami sudah gempor.. Akhirnya kami ngadem sebentar di Malioboro Mall. Ceritanya lagi pengen PH. wkwkwk norak juga ya, padahal di Madiun juga ada..

Setelah istirahat di sana, kami naik becak menuju sentra oleh-oleh bakpia pathuk. Tapi sayang gak sempat foto-foto.
Setelah itu, kami membeli gudeg. Bingung juga memilih gudeg yang legendaris. Dulu sudah pernah nyicip gudegnya Yu Djum, tapi seingat saya rasanya terlalu manis. Akhirnya cari alternatif lain yaitu di Bu. Ahmad. Dan saya agak kecewa karena rasa gudegnya kurang nendang, masih enakan Yu Djum, walaupun kata lidah saya kemanisan, tapi rasanya angklek.Halah bahasa apa coba..

Setelah itu, kami kembali ke stasiun karena harus sholat dan menunggu kereta api.




Nindy, yang selalu ingin tampil seperti emaknya. Walaupun bajunya sudah dilengkapi jilbannya juga, tapi kalau gak sama dengan emaknya dia ogah. Jadilah kostumnya entah gimana ini..

Ahh, sejenak di Jogja rasanya masih jauh dari kata puas. Tapi bersyukur, masih bisa kembali lagi ke sini.
Sebenarnya saya masih ingin berlama-lama menikmati Jogja. Pergi ke pantai di Gunung Kidul, berwisata kuliner, menikmati malam di Jogja, ke toko Progo, dan jalan -jalan menyusuri kota tua di Jogja dengan becak masih belum bisa terwujud. Semoga, suatu saat bisa kembali ke sini dan mewujudkan rencana yang masih tersimpan...

Akhirnya, pada pukul 17.55 kereta api Madiun Jaya membawa kami kembali ke Madiun, meninggalkan kota legendaris, kota impian dengan secercah asa, semoga lain kali dapat mengunjungimu kembali dan mewujudkan impianku...*mewek*.

Perjalanan malam itu sungguh ramai, maklumlah hari Sabtu.
Sungguh, senang sekali hati ini, walaupun hanya sebentar di Jogja, tapi cukup untuk mengobati rasa rinduku dengan kota ini..
Kereta api yang kutimpangi terus melaju, meninggalkan sejuta kenangan,kekaguman dan harapan...

Kereta api yang ramai tak membuat suami dan anakku terganggu. Mungkin karena terlalu capek, merekapun dapat terlelap di ramainya kereta..

Terima kasih, kepada abinya Nindy, karena telah mewujudkan keinginanku untuk berlibur ke sini.. Semoga lain kali kita bisa kembali berkunjung ke sini dan lebih lama di sini, sehingga bisa puas menikmati eloknya kota Jogja.
aamiinn...


JOGJA IS NEVER ENDING DESTINATION...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar